Pesan 5 unit++, Diskon ga habis-habis! 📢
Manajemen Gudang yang Baik
Manajemen Gudang yang Baik

7 Contoh Manajemen Gudang yang Baik Untuk Memperkuat Rantai Suplai

Sebelum membahas manajemen gudang, Sobat Latoko perlu memahami terlebih dahulu apa itu warehouse.

Di dalam dunia bisnis, istilah warehouse merujuk pada sistem pergudangan atau logistik yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menyimpan produknya.

Hal yang membedakan istilah ini dengan gudang biasa adalah warehouse memiliki sistem yang bisa memberikan informasi mengenai ketersediaan atau stok produk, kondisi hingga status pengiriman produk tersebut.

Dalam artikel ini, kita akan membahas manajemen gudang yang baik dan bagaimana hal itu dapat memperkuat rantai suplai sebuah perusahaan.

Mengenal Manajemen Gudang

Sistem manajemen gudang adalah fondasi yang sangat penting bagi suatu bisnis. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua material di dalam gudang terkendali dengan baik.

Sebagai pelaku bisnis, Anda pasti paham bahwa manajemen gudang berkaitan dengan hal-hal penting seperti pergerakan, pengambilan, pengepakan, dan penyimpanan stok.

Anda mungkin bertanya-tanya, apa saja fungsi dasar dari sistem manajemen gudang?

Fungsi ini mencakup penentuan lokasi dan ketersediaan stok, pelaporan inventaris dan reorder yang tepat waktu, serta penyediaan kebutuhan pasar yang lebih cepat. Namun, fungsi tersebut tidaklah cukup.

Sistem manajemen gudang juga menjadi induk dari manajemen penyimpanan pada rak gudang, manajemen unit penyimpanan, manajemen barang yang berbahaya, pemrosesan pesanan, keluar dan masuknya material, pengambilan stok, pemeriksaan, dan pengisian ulang.

Sebuah sistem yang baik akan mampu mencegah masalah-masalah kritis dan kompleks terkait stok, serta menjaga seluruh rantai suplai tetap lancar.

Maka dari itu, sangat penting untuk memiliki sistem manajemen gudang yang terorganisir, rapi dan dapat diperiksa kapan saja.

Berikut beberapa contoh manajemen gudang yang baik:

1. Data yang Akurat

Data gudang terdiri dari data pembelian, stok barang, dan penjualan. Data yang akurat akan membantu dalam membuat perencanaan dan pengambilan keputusan yang tepat terkait persediaan barang dan target pemasaran.

2. Staf Berkompeten

Memiliki staf yang terlatih dan terampil akan membantu dalam mengoptimalkan efisiensi gudang dan menjaga kualitas barang.

3. Forecast Persediaan

Salah satu contoh manajemen gudang yang baik adalah dengan melakukan forecast persediaan barang. Forecast atau memprediksi barang yang akan keluar dengan tepat akan membantu menjaga kelancaran alur persediaan barang dan mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan persediaan.

3. Pemeriksaan Barang

Sebelum barang disimpan di dalam gudang, penting untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

Dalam proses ini, barang akan diberi kode untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian persediaan barang di gudang.

Pemeriksaan juga penting untuk mendeteksi kecacatan atau kerusakan pada barang yang dapat mempengaruhi kualitas dan ketersediaan persediaan.

4. Pemisahan Stok Lama dan Baru

Pemisahan stok barang lama dan baru akan memudahkan penghitungan jumlah stok yang belum terjual. Pemisahan ini juga penting untuk mengelola persediaan barang dengan tanggal kedaluwarsa dan membuat peramalan persediaan barang yang akan datang.

5. Jadwal Keluar-Masuk Barang

Membuat jadwal keluar-masuk barang yang teratur akan membantu perencanaan dan pengawasan persediaan barang. Mulai dari jadwal pembelian dari supplier, jadwal penerimaan barang, hingga jadwal pengiriman barang pada distributor.

6. Tata Letak Gudang yang Efektif

Tata letak gudang yang efektif akan memastikan ruang yang cukup untuk menyimpan seluruh stok dan area untuk staf bekerja.

Pada umumnya, gudang yang baik memiliki area penerimaan barang, lokasi pembongkaran barang, tempat pengemasan barang, area pengiriman barang, tempat penyimpanan stok lama dan baru, serta lokasi kantor.

My Cart Close (×)

Your cart is empty
Browse Shop