Untuk generasi 80-an dan 90-an pasti sudah familiar dengan kata toko kelontong, bukan?
Namun berbeda dengan generasi milenial yang tempat berbelanjanya sudah dimudahkan dengan sebuah minimarket yang tersebar di semua titik tempat.
Sebenarnya hal tersebut cukup lumrah mengingat perbedaan zaman yang begitu mencolok.
Namun bukan berarti menjadi asing karena tidak mengetahuinya.
Simak kebawah untuk mengetahui pengertian toko kelontong atau juga sering dikenal dengan warung sembako ini dibawah ini.
Apa Itu Toko Kelontong?
Sederhananya, toko kelontong adalah toko yang menyediakan beragam jenis kebutuhan sehari-hari.
Tidak hanya kebutuhan yang dibutuhkan sehari-harinya, barang yang dijualpun juga banyak.
Adapun barang yang dijual di toko kelontong seperti:
- Peralatan dan kebutuhan rumah tangga
- Perlengkapan mandi
- Sabun cuci
- Pembersih rumah
- Sembako
- Bumbu dapur
- Alat tulis, dan masih banyak lagi
Toko kelontong juga merupakan UMKM yang mampu menyelamatkan perekonomian saat krisis ekonomi terjadi pada tahun 1998 bahkan menjadi salah satu industri kecil yang relatif stabil.
Tidak heran jika toko kelontong menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia hingga mencakup 99,9% dari seluruh pelaku usaha di Indonesia saat itu.
Sejak saat itu, semakin banyak pembeli yang lebih memilih membeli di toko kelontong hingga pada akhir 2010-an karena semakin pesatnya sistem waralaba minimarket.
Walaupun begitu, di pinggiran kota atau di daerah masih banyak yang tetap membeli karena selain faktor yang lebih dekat dengan area maupun faktor kedekatan.
Bahkan, uniknya lagi kalau kamu sudah sering berinteraksi dengan penjualnya tidak menutup kemungkinan akan mendapatkan harga lebih miring, bisa kasbon atau malah gratis.
Pengalaman tersebut tentu tidak akan bisa dirasakan jika berbelanja di minimarket modern.
Arti Kata Toko Kelontong
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kelontong memiliki dua definisi, yakni: “Alat kelentungan yang selalu dibunyikan oleh penjaga barang dagangan untuk menarik perhatian pembeli.”
Alat kelentungan pada arti tersebut merupakan alat yang dulu biasa digunakan untuk memberitahukan kepada masyarakat setempat kalau penjual sudah ada di tempat karena dahulu menggunakan alat bantu jalan seperti sepeda.
Sejarahnya di Indonesia sendiri ketika saat itu pedagang Tionghoa yang awalnya menjual kebutuhan dapur seperti bumbu, sayur dan beras menggunakan kelontongan namun lambat laun mereka memilih untuk berdagang secara permanen tanpa berpindah-pindah seperti mendirikan sebuah toko.
Sadar atau tidak, toko ini sering kita jumpai di lingkungan. padat penduduk. Tidak jarang pula didirikan di dalam perumahan.
Hal itulah yang justru menjadi lebih digemari masyarakat karena tak harus membeli menggunakan kendaraan karena jaraknya yang relatif dekat.
Ditambah dengan cara penataan warung sembako kecil yang semakin rapih dengan fasilitas kenyamanan dan menarik.
Jenis Toko Kelontong
Toko kelontong tediri dari 2 jenis, yaitu:
Toko Kelontong Eceran
Produk barang yang dijual dikhususkan untuk kalangan rumah tangga.
Konsumen yang membeli di warung ini adalah yang menggunakannya secara langsung dan cenderung membeli satuan atau campuran, tergantung kebutuhannya.
Toko Kelontong Grosir
Produk yang dijual dikhususkan untuk para pelaku usaha toko kelontong.
Gambaran mudahnya, toko kecil seperti toko kelontong membeli secara jumlah dan kuantitas banyak sehingga harga belinya murah kemudian dijual kembali dengan harga lebih mahal kepada kalangan rumah tangga secara satuan.
Inilah perbedaan dari 2 jenis toko kelontong:
Perbedaan | Toko Kelontong Eceran | Toko Kelontong Grosir |
---|---|---|
Target pembeli | Konsumen langsung | Pemilik toko kelontong eceran |
Tujuan membeli | Menggunakan langsung | Membeli untuk dijual kembali |
Perputaran suplai barang tersebut dimulai dari distributor atau produsen yang dibeli oleh toko kelontong grosir.
Biasanya pelaku usaha toko kelontong grosir membelinya dengan kuantitas besar. Tidak heran untuk membuka usaha toko grosir ini juga memerlukan modal yang besar pula.
Berikut ilustrasinya:
Setelah itu dibeli oleh toko kelontong ecer dan dijual kembali secara satuan dengan margin harga 10-30% kepada konsumen langsung.
Sedangkan untuk jenis toko kelontong grosir, hanya mengambil margin harga tidak lebih dari 10% karena model usahanya lebih ke kuantitas perputaran barang yang dijual kepada toko kecil seperti warung kelontong ecer atau warung sembako.
Untuk kamu yang memiliki ide membuka toko kelontong dan mendapatkan profit maksimal dan bisa langsung grosir ke distributornya langsung tanpa toko kelontong grosir.
Cobalah mendaftar di Mitra Tokopedia atau Mitra Bukalapak sebagai agen sembakonya.
Berikut keuntungan yang bisa kamu dapatkan:
- Produk lengkap, dari pakaian, aksesoris HP hingga kebutuhan sehari-hari
- Jaminan harga termurah, harga beli langsung mendekati distributor
- Bisa COD, bayar cash/tunai langsung saat barang datang
- Transaksi mudah dan aman, hanya tinggal pencet lewat aplikasi dan langsung dikirim
- Diantar GRATIS, bisa juga langsung diantarkan tanpa repot membeli