Pesan 5 unit++, Diskon ga habis-habis! 📢
bisnis ritel
bisnis ritel

√ Bisnis Ritel: 6 Karakteristik, Essensi dan Jenisnya

Pebisnis ritel harus tau! Dari pengertian bisnis ritel, klasifikasi, jenis dan contohnya semuanya tersaji disini

Untuk menjalankan bisnis retail tentunya memiliki tantangan tersendiri.

Tak sedikit pebisnis yang mengatakan bahwa menjalankan bisnis itu dinilai memiliki peluang untuk dapat keuntungan yang menjanjikan.

Hanya saja, untuk mendapatkan keuntungan yang menjanjikan tersebut, kamu perlu memahami beberapa hal terkait bisnis retail.

Bahkan, pengetahuan mendasar tentang bisnis yang akan kamu jalani itu penting sekali untuk membuat kamu paham hal-hal yang lebih kompleks nantinya.

Apa Itu Bisnis Retail?

Nah, sebelum membahas lebih jauh tentang ini, sangat penting bagi kamu untuk mengetahui apa itu bisnis retail. Karena ini adalah hal yang paling mendasar untuk diketahui sebelum kamu membuka bisnis tersebut.

Bisnis retail merupakan bisnis yang melibatkan penjualan barang atau jasa kepada konsumen dalam jumlah satuan, atau sering disebut juga eceran.

Sederhananya, bisnis ini adalah bisnis yang menghubungkan penjualan produk atau layanan kepada pembeli yang mana konsumen tersebut membeli untuk menggunakannya secara pribadi dan tidak menjual kembali barang tersebut.

Perbedaannya dengan usaha grosir adalah, jika konsumen pada jenis bisnis eceran ini tidak menjual kembali produknya, konsumen pada jenis usaha grosir justru membeli untuk dijual kembali.

Hal ini berpengaruh pada harga yang ditawarkan.

Tentunya, kamu sering menemukan harga barang di toko grosir lebih murah daripada harga di toko eceran, bukan?

Yap, itu normal terjadi.

Hal ini karena rantai pasokan kedua bisnis tersebut berbeda.

Untuk lebih jelasnya, kenali karakteristik dari bisnis retail di bawah ini.

Apa Saja Karakteristiknya?

Kalau kamu memahami dengan baik karakteristik bisnis retail ini, maka akan sangat membantu kamu dalam menemukan strategi terbaik guna melakukan manajemen bisnis.

Umumnya bisnis retail memiliki dua karakteristik, di antaranya:

1. Langsung Berurusan dengan Pelanggan

Sebagai pemeran terakhir pada rantai stok produk, maka pengusaha bisnis retail akan berurusan langsung dengan pelanggan.

Maksudnya, produsen perlu untuk memiliki sistem dan metode transaksi yang cepat dan praktis.

Selain itu juga, kamu perlu memahami dengan baik persaingan harga di pasaran.

Hal ini bertujuan untuk menganalisa perubahan harga dan berhasil mendapatkan keuntungan maksimal namun tetap memberikan penawaran harga yang paling tepat untuk pelanggan.

2. Bersatunya Sistem Penjualan

Sistem penjualan pada bisnis retail adalah jumlah unitnya.

Artinya, cara kamu mempromosikan produk merupakan aspek penting yang perlu kamu ketahui.

Pasalnya, promosi yang tepat dapat menarik pelanggan untuk melihat-lihat dan berakhir pada pembelian.

Hal yang menjadi kunci dalam melakukan promosi produk adalah kamu harus bisa menggambarkan keunggulan, manfaat, dan keistimewaan produk atau jasa tersebut.

Penjelasan mengenai gambaran itu dapat dilakukan dengan strategi pemasaran yang tepat.

Apa manfaatnya untukmu? Tentu biaya pembelian dapat ditekan dengan banyaknya penjualan yang dilakukan.

Tujuan Bisnis Retail

Bisnis retail atau pengecer dalam bisnis adalah anggota terakhir yang vital dalam saluran distribusi.

Urutannya dimulai dari pengecer yang membeli produk dari produsen yang menyediakan barang atau jasa dan menjualnya langsung kepada konsumen.

Selain itu, pengecer juga menciptakan saluran informasi di mana feedback pelanggan, kritikan, saran, masukan, bahkan ketidakpuasan pelanggan akan disampaikan kepada produsen.

Dilihat dari sudut pandang pelanggan, fungsi utama pengecer adalah menyediakan barang dagangan yang berkualitas, dengan kuantitas yang cukup dan harga yang sesuai.

Tujuan dari bisnis retail ini juga beragam, di antaranya adalah menyediakan berbagai pilihan produk yang sesuai keinginan dan kebutuhan pelanggan, menyediakan produk tersebut dengan ukuran yang lebih kecil atau lebih terjangkau bagi pelanggan, menjadi penghubung antara produsen dengan konsumen, hingga mengumpulkan informasi terkait berbagai jenis barang yang dibutuhkan pelanggan.

Namun, ada juga beberapa tujuan lainnya dari bisnis retail.

Berikut ini beberapa tujuan lain dari bisnis retail:

1. Mengidentifikasi Permintaan Konsumen

Tujuan pertama yang harus dicapai pengecer adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Pengecer mungkin tidak menyediakan bahan baku, tapi menawarkan barang dan jasa siap pakai yang diinginkan pelanggan.

Karena itu, bisnis retail harus mengumpulkan informasi mengenai kesukaan, selera, dan preferensi konsumen dari waktu ke waktu.

2. Membangun Komunitas yang Produktif

Nah, salah satu cara termudah untuk terlihat berbeda dari kompetitor adalah dengan membangun komunitas/fanbase yang aktif dan produktif.

Bisa dengan membangun loyalitas merek atau menciptakan hubungan dengan komunitas tetangga atau bisa disebut strategi lokal.

Cara terbaik untuk menjalin strategi lokal adalah dengan mengembangkan produk yang mereka minati. Selain itu juga, kamu bisa meningkatkan hubungan pribadi dengan semua pelangganmu.

Inilah tujuan bisnis retail agar dapat membangun komunitas yang produktif sehingga bisa lebih dekat dengan pelanggan.

3. Meningkatkan Kesadaran Merek

Selain tujuan membangun komunitas yang produktif, salah satu tujuan dalam membangun bisnis retail adalah untuk meningkatkan kesadaran merek.

Ini semua dapat dilakukan oleh bisnis retail karena pengecer langsung berhubungan dengan pelanggan.

Jika kamu berhasil mencapai tujuan ini, maka, besar kemungkinan merek bisnis retail kamu dan produk-produknya lebih menonjol daripada kompetitor yang ada.

Maka dari itu, kamu harus bisa membuat orang sadar akan merek kamu dan pastikan itu menarik bagi mereka. Bisa disesuaikan dengan preferensi dan keinginan mereka untuk membuat mereka membeli produkmu.

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kesadaran merek adalah dengan melalui konsistensi dan penargetan ulang.

4. Membangun Loyalitas Merek

Selanjutnya, setelah kamu berhasil mencapai tujuan meningkatkan kesadaran merek, maka sebaiknya jangan berhenti di situ dan lanjutkan bangun loyalitas merek itu sendiri.

Akuisisi pelanggan bukanlah proses yang mudah.

Dibutuhkan waktu, usaha, serta beberapa pengeluaran untuk mendapatkan pelanggan baru.

Setelah orang melakukan pembelian pertama, muncul kemungkinan dia menjadi klien potensial dan konstan atau pelanggan setia.

Di mana, pelanggan setia merupakan kelompok untuk memasarkan produk kamu karena mereka sering membeli dari usaha kamu.

Sesungguhnya, loyalitas merek tidak tergantung pada pelanggan yang melakukan pembelian ulang.

Kamu membutuhkan kepercayaan diri dan kepercayaan pelanggan kamu untuk bisa mencapai tujuan ini.

5. Membuat Kehadiran Multisaluran

Kalau kamu tidak tahu bagaimana menjadi bisnis ritel yang multisaluran, maka sekarang lah saatnya.

Perdagangan multisaluran adalah kemampuan pelanggan untuk membeli produk bisnis kita di berbagai saluran penjualan, termasuk seluler, online atau yang lainnya.

Sebagai pebisnis retail, ada baiknya kamu membangun kehadiran digital dan fisik (digital pressence).

Tujuannya agar dapat memastikan usahamu hadir di mana saja pelanggan berada.

Ini sangat penting di zaman sekarang, karena hal ini dapat meningkatkan penjualan bisnis kamu di tahun-tahun mendatang.

Klasifikasi Bisnis Retail

Saat tiba waktunya berbelanja, kita mungkin memiliki banyak pilihan untuk dibeli dan kita pun memiliki banyak pilihan yang tersedia.

Misalnya, kita mau membeli makanan, maka kita bisa ke supermarket, toko serba ada, restoran dan lainnya.

Terdapat banyak sekali pilihan toko atau usaha dalam hal ini.

Lalu, bagaimana jika ingin membuka bisnis retail? Jenis atau klasifikasi bisnis retail seperti apa yang tersedia?

Nah, untuk membantu kamu memahami hal ini.

Ada 2 klasifikasi bisnis retail di Indonesia yang setiapnya terbagi menjadi beberapa sub-kategori, diantaranya:

1. Perdagangan Eceran Besar

  • Specialy store
  • Department store
  • Supermarket
  • Discount house
  • Hypermarket
  • General store
  • Chain store

2. Perdagangan Eceran Kecil

  1. Berpangkalan

Dalam melakukan kegiatan usahanya, jenis usaha ritel berpangkalan telah memiliki lokasi khusus dan tidak berpindah-pindah.

  • Tetap
  • Tidak Tetap
    • Kaki lima
    • Pasar sore
    • Pasar mambo

  1. Tidak Berpangkalan

Dalam melakukan kegiatan usahanya, jenis usaha ritel tidak berpangkal tidak mempunyai suatu lokasi khusus (berpindah-pindah).

Jenis usaha ritel ini biasanya memakai alat seperti roda dorong, gerobak, sepeda, atau alat pikul dalam kegiatan usahanya.

Produk yang dijual biasanya berupa sayuran, cemilan anak-anak dan buah-buahan.

Jenis-Jenis Bisnis Retail

Jenis bisnis ritel sekarang sudah mengalami pergeseran yang awalnya memiliki jenis toko independent, koperasi dan minimarket menjadi:

1. Toserba (Toko Serba Ada)

Departemen Store atau toko grosir yang menawarkan banyak jenis produk yang biasanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen.

Toko ini juga salah satu toko serba ada yang menyediakan berbagai barang seperti, makanan instan, minuman, perlengkapan mandi, peralatan dapur, hingga makanan ringan, dan masih banyak lagi.

Latoko sebagai tempat produsennya mampu memproduksi beragam jenis kebutuhan toko seperti rak, ambalan, meja toko dan lain sebagainya.

Partner utama bisnis ritelmu, Latoko!

2. Toko Bisnis Retail Online

Lagi-lagi perkembangan zaman mempengaruhi berbagai jenis bisnis.

Salah satunya adalah adanya jenis bisnis retail online.

Pada jenis ini, kamu tidak harus memiliki toko fisik, tapi bisa menjalankan bisnis retail online dengan memanfaatkan internet serta berbagai platform tersedia seperti, media sosial, e-commerce, hingga pemasaran melalui website.

3. Toko yang Hanya Menawarkan Satu Jenis Barang atau Jasa

Selanjutnya, bentuk lain dari bisnis retail adalah toko yang khusus menjual satu jenis produk atau jasa saja.

Jenis bisnis retail ini umumnya memiliki berbagai kategori, namun tetap satu industri.

Seperti misalnya, toko perhiasan, toko mainan, toko obat dan lainnya.

Contoh Ide Bisnis Retail

1. Toko kedai Kopi

Membuka kedai kopi bisa menjadi bisnis yang sangat menguntungkan.

Orang-orang khususnya kalangna muda sekarang banyak yang menyukai kopi dan rela merogoh kantongnya untuk menikmati kopi yang diinginkan.

Selain itu juga, jika kamu mampu menyediakan tempat yang nyaman dan berbeda, maka itu bisa menjadi alasan pendukung atau alasan utama orang datang ke kedai kopimu.

Sehingga jika kopi yang mereka inginkan tidak ada, maka kopi apapun diterima asalkan bisa dinikmati dengan suasana dan kenyamanan yang kamu tawarkan.

Ide bisnis ritel perkopian ini juga dibantu dengan kemudahan waralaba sehingga hanya tinggal membeli lisensinya saja.

2. Toko Furniture

Apakah kamu punya keterampilan dalam memperbaiki, mengecat atau menata ulang perabot?

Mungkin kamu punya potensi untuk membuka toko furniture.

Tapi, sebelum membuka bisnis retail ini, cobalah pelajari beberapa tips dan trik dari bisnis furniture yang sudah beroperasi.

3. Toko Bunga

Bunga merupakan hal yang dapat meningkatkan suasana hati seseorang.

Bisa juga dijadikan untuk hadiah atau ornamen utama pada sebagian besar acara-acara khusus.

Lalu, mengapa kamu tidak menyediakan toko bunga? Kamu bisa loh memulainya dengan toko online, karena bisnis retail toko bunga dapat dilakukan dengan online maupun offline dengan margin dan profit yang cukup tinggi.

4. Toko Bangunan

Nah, ini salah satu bisnis retail yang cukup dibutuhkan.

Walaupun perkembangan jaman yang mengalami kemajuan pesat, material dan bahan bangunan secara daerah lokal tertentu tetap dibutuhkan secara offline.

Jika memang daerahmu masih belum ada yang menyediakannya, usaha toko bangunan bisa jadi jalan hidupmu untuk mencari nafkah dan rejeki.

5. Minimarket

Gaya hidup yang semakin tinggi di Indonesia adalah satu hal yang perlu ditekankan oleh seorang pebisnis.

Menjalankan toko kelontong atau minimarket bisa juga merupakan salah satu usaha yang cocok untuk pemula.

Kalau memang benar daerahmu masih jarang, mengapa tidak mencobanya?

6. Klinik Kecantikan

Tuntutan hidup yang berubah-ubah karena sosial media mempengaruhi standar kecantikan yang ada di pikiran orang-orang pada zaman sekarang khususnya generasi muda.

Tuntutan untuk tampil maksimal khususnya di sosial media membuat orang tak ragu untuk mendatangi klinik kecantikan demi mendapatkan perawatan wajah dan tubuh.

Karena itu, jika kamu membuka klinik kecantikan dengan adanya perubahan tersebut akan berpotensi mendatangkan keuntungan yang tinggi pada bisnis retail klinik kecantikan ini.

6. Toko Gadget

Perkembangan teknologi juga sangat pesat di zaman sekarang.

Hampir setiap hari, ada saja teknologi baru yang dikembangkan dan salah satunya adalah gadget.

Kemajuan semakin terlihat pada dunia gadget seperti smartphone, kamera, jam tangan, dan lainnya.

Itulah mengapa, bisnis retail yang menjual gadget punya potensi keuntungan yang sangat tinggi juga.


Memang, memulai usaha ritel memerlukan perencanaan yang baik dan modal yang juga cukup. Namun dengan bantuan artikel ini, semoga menjadi referensi untuk mematangkan rencanamu.

Setelah mengetahui manfaat dan keuntungan mengenai bisnis retail, kini kamu siap memulai bisnis retailmu. Semoga beruntung selalu ya!

My Cart Close (×)

Your cart is empty
Browse Shop